4 Cara Merawat Aki Basah agar Tahan Lama
CNN Indonesia — Tak seperti aki kering yang bebas perawatan (maintenance free), aki basah perlu diperhatikan agar tetap awet. Setidaknya ada empat cara merawat aki basah agar lebih lama digunakan dalam kondisi maksimal.Aki basah menggunakan cairan elektrolit untuk merendam sel-sel yang terdapat di dalam aki. Seiring dengan berjalannya waktu, cairan yang berada di dalam aki akan menyusut karena penguapan yang ditimbulkan dari proses pemanasan.
Untuk itu, aki basah perlu ditambahkan cairan elektrolit agar tetap bisa bekerja dengan optimal.
Aki pada kendaraan memiliki banyak tugas, selain untuk menyalakan mesin, aki juga bertanggung jawab untuk menyalakan instrumen kendaraan, lampu, klakson, dan peralatan pendukung lainnya yang ada di dalam kendaraan.
Ketika tegangan aki melemah, maka aki tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Meskipun termasuk slow moving parts, tentu saja aki memiliki usia pakai yang terbatas. Normalnya, aki dengan perawatan yang baik bisa bertahan antara 2 hingga 3 tahun. Lamanya usia pakai aki tentu saja tergantung dari perawatan dan kebutuhan kelistrikan pada kendaraan.
Dilansir dari laman Energic Plus, berikut cara merawat aki basah supaya memperpanjang usia pakainya.
1. Periksa indikator level air aki
Aki basah memerlukan elektrolit atau air aki untuk bisa bekerja dengan optimal. Elektrolit berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan serta mengalirkan arus listrik ke komponen kendaraan bermotor.
Jika indikator level air aki sudah berada di bawah standar, maka harus ditambah jumlahnya. Mengingat, air aki lama-kelamaan pasti akan berkurang karena terjadi proses pemanasan.
Anda tak perlu setiap hari memeriksanya, cukup lakukan satu kali setiap bulannya untuk mencegah kehabisan air aki.
2. Tepat memilih air aki
Cara merawat aki basah berikutnya adalah tepat memilih air aki. Terdapat dua jenis air aki yang dijual di pasaran yang dikhususkan untuk aki basah, yakni botol dengan tutup biru dan botol dengan tutup merah.
Jangan sampai salah pilih air aki karena akan menyebabkan aki basah tidak bisa bekerja dengan optimal atau malah tidak bisa digunakan sama sekali.
Botol air aki dengan tutup merah dikenal juga dengan aki zuur yang memiliki kandungan asam sulfat atau H2SO4. Aki zuur ini digunakan untuk mengisi aki basah yang masih baru.
Sementara untuk menambah aki basah yang lama, menggunakan air aki dengan tutup botol biru. Jangan nyalakan kendaraan pada saat mengisi air aki karena bisa menguap dan berbahaya jika sampai terhirup.
3. Panaskan kendaraan dengan teratur
Memanaskan kendaraan, baik pada saat hendak digunakan atau tidak ternyata sangat penting.
Selain untuk memperlancar sirkulasi oli pada mesin kendaraan, pemanasan juga membuat aki basah memiliki cadangan arus listrik yang mencukupi untuk menyuplai kebutuhan kendaraan.
Memanaskan mesin kendaraan ini tak perlu waktu yang lama. Cukup 5 hingga 10 menit saja untuk memastikan pasokan listrik pada aki basah berada dalam kondisi yang optimal.
Kendaraan yang tidak dihidupkan dalam jangka waktu tertentu akan membuat arus listrik yang ada di aki basah menjadi drop.
4. Jaga kebersihan aki
Cara merawat aki basah yang terakhir adalah menjaga kebersihan aki. Aki basah berisi cairan, yang artinya bisa membuat kotoran dan debu melekat pada aki basah tersebut.
Kondisi ini tak bisa disepelekan karena bisa membuat terjadinya kebocoran arus listrik yang akan dipasok ke kendaraan Anda. Bersihkan aki basah dengan menggunakan kuas atau lap kering untuk membersihkan kotoran.
Untuk membersihkannya, Anda perlu menurunkan aki basah dari kendaraan. Hal ini sangat penting agar Anda bisa membersihkan aki basah secara menyeluruh.
Selain itu, hal ini bisa mempermudah Anda untuk memeriksa kondisi fisik dari aki basah. Jika aki sudah menggelembung atau bocor, maka harus segera diganti.
(ahd/fef)